Pages

Labels

JKT12 TOUR AND TRAVEL. Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 03 November 2013

Kampung Naga


                                                                                            







Kampung Naga terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat
Kampung Naga. Di sebelah Selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah Utara dan Timur dibatasi oleh sungai Ciwulan yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari Kota Garut jaraknya 26 kilometer. Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah ditembok (Bahasa Sundanya sengked) sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melalui jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai ke dalam Kampung Naga.
Sentra Batik Tasikmalaya
                                                                                                       








Sentra Batik Tasikmalaya terletak di Kampung Ciroyom dan Cigeureung, Kelurahan Nagarasari  Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Jika naik angkutan umum, bisa naik angkot 09 atau 06.
Batik Tasikmalaya dikerjakan dalam 2 teknik pembuatan yaitu teknik cetak dan teknik tulis. Untuk batik tulis, harganya lebih mahal dari batik teknik cetak.
Ada 3 motif Batik Tasikmalaya, yaitu Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik Tasik.
- Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik Madura dengan ragam hias yang kontras dalam ukuran motif dan warna.
- Batik Sawoan adalah batik yang didominasi warna coklat seperti buah sawo ditambah warna indigo dan ornamen warna putih, mirip Batik Solo.
- Sedangkan Batik Tasik memiliki ciri warna-warna yang cerah karena pengaruh dari batik pesisiran. Motif batik Tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan, seperti bunga anggrek dan burung. Selain itu ada juga motif Merak-Ngibing, Cala-Culu, Pisang-Bali, Sapujagat, dan Awi Ngarambat. Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri, yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut, hanya berbeda dari sisi warnanya yang lebih terang. Selain jenis-jenis di atas, Anda akan menemukan seribu satu motif batik Tasikmalaya lainnya, seperti akar, antanan, balimbing, guci latar batu, lancah tasik, awi ngarambat, sente, rereng daun peuteuy papangkah, tsunami udey, merak, calaculu, gunung kawi, kadaka, lamban samping, lancah sawat ungu, rereng orlet, renfiel, rereng sintung, manuk rereng peutey selong, manuk latar sisik, merak latar haremis, merak ngibing, parang, sidomukti payung, sisit naga, taleus sukaraja, dan turih-wajit-Limar.
Ada beberapa pembuat dan toko Batik Tasikmalaya. Yang paling terkenal adalah batik @gnesa dan batik Deden, Batik Nagarihardja.
Curug Ciparay
                                                                          







Curug Ciparay terletak di kaki Gunung Karacak dan Gunung Dinding Ari, Kampung Parentas, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Berjarak 40 km dari arah kota Garut atau 30 km dari Tasikmalaya ke arah Singaparna. Jika dari arah kota Singaparna berjarak sekitar 25 atau 6 km dari kecamatan Sariwangi. Kondisi jalan dari Sariwangi dan Singaparna sudah cukup bagus dan beraspal sehingga dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, hanya beberapa kilometer sekitar 19 km yang kondisinya kurang bagus.
Pintu masuk ke lokasi dari bunderan kota Singaparna (ada papan penunjuk) ke arah utara ke Gunung Galunggung. Waktu tempuh sekitar 1 jam menggunakan kendaraan roda dua hingga mencapai pintu masuk. Bagi yang menggunakan kendaraan umum tersedia juga angkutan umum berupa angkutan pedesaan berwarna kuning. Sayangnya hanya sampai ke daerah Cidugaleun atau 8,7 km dari Kampung Parentas. Dari pemberhentian terakhir angdes ini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki atau naik ojek, dimana satu-satunya sarana transportasi yang ada untuk menuju kesana, hingga tiba di pintu masuk.
Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 2 km (waktu tempuh berkisar 20-30 menit) melewati jalan setapak. Kondisi jalan yang dilalui berupa bebatuan menurun dan cukup terjal. Sebelum sampai ke lokasi curug terlebih dahulu melewati jembatan lapuk sepanjang 1,5 m.
Curug Ciparay memiliki 2 buah air terjun yang indah, dan juga dinding-dinding batu yang dialiri air juga menambah keindahan curug ini. Curug pertama memiliki debit air yang sangat besar. Sedangkan curug kedua debitnya kecil sehingga dapat digunakan untuk mandi atau berendam karena kolam penampungan airnya hanya selutut orang dewasa. Curug Ciparay yang memiliki ketinggian sekitar 75 m dan 55 m ini berada di wilayah BKPH Singaparna dan KPH Tasikmalaya.
Fasilitas dan Akomodasi : adanya jalan setapak yang sudah rapi menuju air terjun dan tersedia beberapa bangunan warung makan, akan tetapi kosong tidak ada yang berjualan.
Harga tiket masuk : Rp 3500 per orang
Rest Area Urug Kawalu


Rest Area Urug Tasikmalaya terletak di Jalan Tasikmalaya – Karangnunggal (dari Kota Tasikmalaya ke arah Selatan) sekitar 5 KM dari pusat Kota Tasikmalaya, tepatnya di Kampung Urug, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat dengan luas hutan 300 Ha, status milik Perhutani.
Kondisi udara Hutan Urug sangat sejuk. Pohon-pohon besar tinggi masih terawat sementara jalan raya di dibawahnya, sebelah utara membentang. Beberapa selokan dialiri air jernih dari gunung Urug menujukkan alamnya masih terlindungi oleh tangan-tangan jahil.
Di Rest Area Urug terdapat gapura, 5 saung penginapan, gazebo, rumah makan dan warung makan, fasilitas outbond dan arung jeram. Di Hutan Urug juga terdapat Goa Sarongge dengan koloni kelalawar didalamnya. Hingga kini Goa Sarongge masih jarang yang menjamah, padahal menghadirkan pemandangan yang cukup bagus. Di Hutan Urug juga kini telah dibangun kebun buah, yang akan dijadikan wisata agro, kini masih dalam proses pananaman.

Kawasan Payung Tasikmalaya


                                                            

                                    



Tasikmalaya - Umumnya orang membayangkan bahwa payung diciptakan untuk menaungi kita dari terpaan gerimis dan hujan, namun tidak  dengan payung geulis. Payung yang menjadi produk kebanggaan dan salah satu simbol kota Tasik ini , pantang terkena gerimis apalagi hujan.  Meski sempat mengalami kemunduran saat membanjirnya payung terbuat dari parasit  dan kalah bersaing terutama dari kualitas, perlahan tapi pasti  keberadaan payung geulis kembali diperhitungkan. Kawasan Indihiang Kota Tasikmaaya adalah salah satu pusat kerajinan payung geulis yang sering dikunjungi para wisatawan dari luar kota  seperti Jakarta, Bekasi dan kota kota lainnya.payung-geulis-2
Payung geulis pada masa lalu adalah kelengkapan mode mojang Tasik . Mojang Tasik yang cantik  berkebaya tak akan sempurna kecantikannya bila tidak menggenggam payung jenis ini untuk melindungi wajah ayunya dari sengatan matahari yang terik.  “ Orang Tasik khususnya , menamakan setelan ..payung geulis pakai kebaya, dinamakan paying geulis atau payung cantik “ ujar Yayat Sudrajat , salah seorang pengrajin paying geulis yang sudah menggeluti kerajinan ini sejak tahun 1998.    payung-geulis-31
Apa yang membuat mojang Tasik melengkapi diri dengan payung geulis ,  bisa jadi terjawab jika kita memperhatikan baik-baik payung kertas ini.  Ya…. keunikan payung geulis adalah adanya lukisan bunga warna-warni yang mendekorasi ruang-ruang pada lapisan penutupnya.   Lukisan ini dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan terampil mojang Tasik yang mengekspresikan cinta dan hasratnya dalam membentuk aneka bunga. Payung yang terbuat dari kertas dan kain inipun / sesuai dengan perkembangan jaman. Payung geulis  tak lagi dijadikan kelengkapan mode,  namun juga sebagai wahana ekspresi seni  yang layak dikoleksi .

Situ Gede terletak di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Tiket Masuk Situ Gede adalah Rp 4.000,00 / orang, parkir motor Rp 1.000,00. Situ Gede memiliki luas sekitar 47 hektar dan ditengah nusa seluas 1 hektar terdapat Makam Eyang Prabudilaya, salah seorang tokoh agama Islam dari Tasikmalaya.
Situ Gede
                                                                  







Situ Gede terletak di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Tiket Masuk Situ Gede adalah Rp 4.000,00 / orang, parkir motor Rp 1.000,00. Situ Gede memiliki luas sekitar 47 hektar dan ditengah nusa seluas 1 hektar terdapat Makam Eyang Prabudilaya, salah seorang tokoh agama Islam dari Tasikmalaya.
Situ Gede selain menjadi objek wisata juga memiliki fungsi sebagai sumber irigasi bagi lahan sawah di sekitarnya. Di Situ Gede terdapat gapura, loket, musola, toilet, jogging track, taman, tempat parker, Gazebo, kios-kios, warung nasi yang menawarkan aneka menu ikan khas Situ Gede, penyewaan rakit, penyewaan perahu motor, tempat memancing dan camping ground.








Arung Jeram (Rafting) Sungai Citanduy, Tasikmalaya
                                       

                                  

Sungai Citanduy berada di perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. sungai ini cukup lebar dan deras sehingga banyak penggiat arung jeram yang menggunakan sungai ini untuk berarung jeram. Bagi para penggiat arung jeram, Sungai Citanduy di Tasikmalaya dibagi dalam beberapa jalur antara lain Rajapolah – Indihiang – Cigeureung – Karang Resik -  Jembatan kereta Cirahong Manonjaya.

 Anggita Putri Ulfa 

0 komentar:

Posting Komentar