Pages

Labels

JKT12 TOUR AND TRAVEL. Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 03 November 2013

Kota Bekasi

  

 

Kota Bekasi
merupakan salah satu
kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota besar ke empat di Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industry

Letak Geografi Bekasi

Secara geografis Kota Bekasi berada pada ketinggian 19 m di atas permukaan laut. Kota ini terletak di sebelah timur
Jakarta; berbatasan dengan Jakarta Timur di barat, Kabupaten Bekasi di utara dan timur, Kabupaten Bogor di selatan, serta Kota Depok di sebelah barat daya.

Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.

Seni Budaya Bekasi

Sulit menetapkan kesenian Kota Bekasi karena warga kota ini adalah percampuran antara budaya Betawi, Jakarta dan budaya Sunda, Jawa Barat. Kebanyakan warga Kota Bekasi berasal dari Jakarta sedangkan daerah ini sendiri masuk Jawa Barat yang masuk teritorial tanah Sunda.

Bahasa Bekasi benar-benar khas karena bila diperhatikan, orang asli atau yang sudah lama tinggal di Bekasi akan berbicara dengan bahasa Sunda, atau terkadang hanya logatnya. Dengan membawa keaslian Sunda tersebut, Bekasi yang notabene adalah kota urban, terkena imbas budaya betawi yang begitu mudah masuk dan mempengaruhi nilai-nilai sosial, termasuk bahasa. Seringkali orang Bekasi dapat dikenali kesundaannya dari logat dan nada yang digunakan. Namun diksi dan kata-kata yang dipilih lebih mengarah ke bahasa Betawi. Sehingga dapat disimpulkan bahasa Bekasi adalah percampuran antara Betawi dan Sunda yang membuat bahasanya lebih menarik dan unik.
Dalam kenyatanya kesenian Kota Bekasi lebih dekat dengan kesenian khas Jakarta. Ini disebabkan Budaya Betawi warga Kota Bekasi masih sangat dekat dengan budaya Betawi. Sejak masa Kerajaan Pasundan, beberapa kesenian asli daerah muncul seperti kesenian Tari Topeng dan kesenian Ujungan.
Tarian Topeng yang biasa di kenal dengan Topeng saja merupakan salah satu jenis kesenian khas bekasi yang relatif masih ada dan banyak penggemarnya, sama halnya dengan musik gambus. Topeng bekasi ini biasanya dimainkan untuk memeriahkan upacara perkawinan, khitanan dan khaulan akan tetapi bisa juga dimainkan dalam acara–acara resmi seperti menyambut tamu, pentas seni dan kampanye pemilu. Walaupun dinamakan tarian topeng namun kesenian ini tidak didominasi oleh tarian saja tapi juga menampilkan lawakan (komedi) yang biasanya menyangkut kisah kehidupan masyarakat kecil. Tari topeng biasanya diiringi oleh beberapa alat musik tradisional seperti gendang, rebab, gong, kenong tiga dan kecrek.[26]
Kesenian Ujungan yaitu kesenian dengan memukul betis dan tulang kering, dengan memanfaatkan lull aren, seorang pemain Ujungan langsung meloncat-loncat dengan bergaya lucu. Agar tidak terkena penonton, maka arenanya dipersiapkan terpisah. Sejak tumbuh di jamannya, permainan Ujungan ini sangat digemari warga Kota Bekasi.
SEJARAH KOTA BEKASI DAN TEMPAT WISATA DI BEKASI

Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara (358-669). Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda KElapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu. Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, leatak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang.Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan Raja-Raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Kerajaan Sunda (disebut pula Kerajaan Pajajaran) yang terakhir. Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi infirmasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482-1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga. Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanagara abad kea 8 Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).

Sejarah Sebelum Tahun 1949

Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari jaman ke jaman, sejak jaman Hindia Belanda, pundudukan militer Jepang, perang kemerdekaan dan jaman Republik Indonesia. Di jaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan Kewedanaan (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih di kuasai oleh para tuan tanah keturunan Cina.

Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut merubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran dan Gun Matraman.Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi Kecamatan dan Kun menjadi Desa/Kelurahan. Saat itu Ibu Kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).

Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja.Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan. Kewedanaan Bekasi masuk kedalam wilayah Batavia En Omelanden. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan di bawah Kabupaten Kerawang, sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad Van Nederlandsch Indie 1948 No. 178 Negara Pasundan.

Sejarah Tahun 1949 sampai Terbentuknya Kota Bekasi

Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di alum-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa tersebut adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut :

Rakyat bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar kabupaten Jatinegara diubah  menjadi Kabupaten Bekasi. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan (termasuk Kecamatan Cibarusah) dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "SWATANTRA WIBAWA MUKTI".

Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (jl. H Juanda). Kemudian pada tahun 1982, saat Bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. A. Yani No.1 Bekasi. Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi yang terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, bekasi Selatan, Bekasi Barat dan Bekasi Utara, yang seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa.

Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan walikota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono (1982 – 1988). Tahun 1988 Walikota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988 - 1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR hingga tahun (1991 – 1997)

Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang semakin bergairah. Sehingga status Kotif. Bekasi pun kembali di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996 Menjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi saat itu adalah Bapak Drs. H. Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998).

Selanjutnya berdasarkan hasil pemilihan terhitung mulai tanggal 23 Pebruari 1998 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif dijabat oleh Bapak Drs. H Nonon Sonthanie (1998-2003). Setelah pemilihan umum berlangsung terpilihlah Walikota dan Wakil Walikota Bekasi yaitu : Akhmad Zurfaih dan Moechtar Muhammad (perode 2003 - 2008).
FOTO TEMPAT WISATA DI BEKASI

  









Tempat Wisata Murah di Bekasi :
1. Pantai Muara Beting
Lokasi ini terdapat di desa pantai bahagia kecamatan muara gembong, bekasi. Pantai muara beting tengah didalam sistem pengembangan sebagai potensi tempat wisata di kabupaten bekasi. Juga sebagai area cagar alam dikarenakan ada hewan yang butuh dilestarikan layaknya burung, ada juga lutung hitam yang telah langka serta buaya type rawa.
2. Pantai Muara Gembong
Pantai muara gembong memiliki keindahan pesona pantai yang menjanjikan untuk jadikan tempat wisata di kabupaten bekasi. Ada wisata rimba bakau yakni adalah rimba bakau/vegetasi bakau banyak ada di pesisir pantai utara muara gembong.
3. Taman Buaya Indonesia Jaya
Tak hanya dapat berwisata melacak pengetahuan perihal reptil ini di hari minggu serta hari libur yaitu hari atraksi di mana beberapa pawang bermain-main dengan buaya, serta atraksi berikan makan buaya. Sesaat di panggung lain, ditampilkan juga atraksi debus.
4. Water Boom Lippo Cikarang
Wisata air ini terdapat di lokasi elit lippo cikarang ini pas untuk menggunakan waktu liburan berbarengan keluarga jaraknya cuma 1 km dari pusat kota. Di obyek wisata air dengan nuansa bali ini pengunjung bisa nikmati sarana kolam renang layaknya kolam renang ceria, dua kolam renang arus bernuansa etnis bali, kolam renang spesial anak berbentuk perut keong raksasa serta kapal perompak, dan meluncur gunakan ban yang dikenal dengan water boom.
5. Hutan Kota Bekasi
Tempat ini terletak di Margahayu, Bekasi Selatan, tepatnya di depan masjid Agung Al-Barkah. Semenjak dibuka akhir tahun 2012, hutan kota ramai dikunjungi. Di sini, Anda bisa mengajak anak anda bermain sepeda atau berlari-larian. Hutan kota dilengkapi pepohonan yang rindang. Pemerintah setempat juga menangkar burung merpati serta burung kutilang di lokasi tersebut. Dengan letak yang starategis, nampaknya, tidak ada salahnya Anda mencoba.
6. Situ Cibereum
Terletak di sekitaran Grand Wisata, Tambun, pemandangan situ yang indah nampaknya perlu Anda coba untuk sedikit melepas penat. Tempat ni paling digemari oleh muda-mudi. Kebanyakan mereka datang bersama pasangannya.
7. Danau Marakas
Terletak di Pondok Ungu, Bekasi Utara tempat ini juga tidak kalah ramai dikunjungi. Mereka yang datang di tempat ini datang dari beragam kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai orangtua. Lokasi ini juga menjanjikan beragam barang dagangan karena memang banyak orang menjajakan barang. Jajanan pun banyak tersedia di sini. Banyak orang melakukan aktivitas di tempat ini. Ada yang sekadar melepas penat, memancing, pacaran hingga mereka yang ingin berbelanja.
8. Taman Kemang Pratama
Terletak di kawasan perumahan Kemang Pratama, Rawalumbu, Kota Bekasi. Suasananya yang sejuk di saat sore hari ditambah pemandangan sungai Bekasi yang indah. Banyak orang memanfaatkan lokasi tesebut untuk beragam hal. Hanya saja, di lokasi ini, jarang ada pedagang. Rasanya tidak salah bila anda membawa bekal jika hendak ke tempat tersebut.
9. Harapan Indah Bekasi
Ada beberapa lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang hadir dalam bentuk taman disediakan di perumahan ini yang terletak di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Banyak masyarakat Bekasi, memanfaatkannya untuk beraktivitas. Anak-anak muda, misalnya, gemar sekali mejeng di tempat tersebut.
10. Bumi Perkemahan Karang Kitri Bekasi
Objek Wisata alam di Bekasi selanjutnya Bumi Perkemahan Karang Kitri adalah tempat perkemahan alam yang terletak di Desa Karang Mulya, Bojong Manggu, Bekasi, dengan panorama alam yang indah dan menawan.
11. Vihara Dharma Jaya
Vihara Dharma Jaya berada di Jalan Kalong, Kelurahan Bojong Rawa Lumbu, Kecamatan Rawa Lumbu, Bekasi.

12. Saung Ranggon
Wisata Saung Ranggon ini terletak di Desa Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi, yang mana tempat wisata ini pertama kalinya dibangun oleh Pangeran Rangga yang adalah keturunan Pangeran Jayakarta.

13. Gedung Juang 45
Wisata bersejarah Gedung Juang 45 adalah museum dan perpustakaan yang terletak di Jl. Sultan Hasanuddin, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.

14. Kelenteng Hok Lay Kion
Kelenteng Hok Lay Kion bisa anda temukan di Jalan Kenari 1, Kelurahan Margahayu Bekasi Timur, yang telah berusia antara 300 – 400 tahun. Kelenteng Hok Lay Kion berarti istana pembawa berkah.

15. Masjid Al Arief
Wisata religi Masjid Al Arief berlokasi di Jalan Djunda, sebelumnya bernama Masjid Muhajirin, pernah menjadi salah satu pusat pergerakan pemuda Islam di Bekasi melawan penjajahan Belanda dan Jepang.

16. Pura Agung Tirta Buana
Wisata Pura Agung Tirta Buana ini berlokasikan di Jl. Jatiluhur I, Jaka Sampurna, Kalimalang, Bekasi – Barat.



17. Masjid Jami al-Hidayah
Wisata Masjid Jami al-Hidayah terdapat di Kaliabang Bungur, perempatan Jalan Kompleks Seroja, didirikan pada 1935 oleh KH Noer Ali, Ust. Burhanuddin, H. Thoha dll, pernah menjadi markas penggemblengan laskar Hizbullah / Sabilillah untuk melawan Belanda.

18. Pantai Muara Bendera
Pantai Muara Bendera yang merupakan salahsatu dari beberapa objek wisata bertajuk pandai ini terletak di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, dengan hutan bakau dan beberapa jenis satwa.

19. Situ Gede
Tempat berlibur yang cukup indah Situ Gede ini terletak di Rawalumbu yang belum dikembangkan. Kondisi alam di sekitarnya masih asri dengan pepohonan produktif dan udara yang cukup sejuk.

Pusat Perbelanjaan di Bekasi
Sebagai kawasan pemukiman kaum urban, Kota Bekasi banyak memiliki pusat perbelanjaan, baik itu pasar tradisional, hypermarket, maupun pusat perbelanjaan mewah. Beberapa pusat perbelanjaan di Kota Bekasi antara lain :

Tempat Ibadah
Terdapat beberapa tempat ibadah di Kota Bekasi, yaitu Masjid Agung Al-Barkah Bekasi, Masjid Nurul Islam “Islamic Center” Bekasi, Masjid Al Azhar Jakapermai, Masjid Al-Mahdi, Vihara Tridharma Buddha Dharma (Pasar Lama), Cetiya Buddha Jayanti (Kota Harapan Indah) dan Gereja Santo Arnoldus.

Rizqi Wijanarko


0 komentar:

Posting Komentar