Pages

Labels

JKT12 TOUR AND TRAVEL. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 10 Oktober 2013

Kuningan Barat


Ø    Ciri khas daerah
Kabupaten Kuningan mempunyai banyak kecamatan dan karena itulah banyaknya ragam dalam segala hal di kuningan ini. Yang menjadi khas dari kabupaten kuningan ini seperti kesenian batiknya yang bernama batik tulis paseban kuningan.
Ciri khas batik Kuningan terletak pada tarikan garis yang kuat pada motifnya. Keunikan lain nampak pada motif yang besar tanpa isen-isen dengan warna gelap seperti itam, biru tua, dan merah hati.



       









    
Ø    Keunikan

Keunikan di Kabupaten Kuningan ini sendiri adalah ada salah satu kesenian dan kebudayaannya yang berbeda dari daerah sunda bagian barat seperti Cingcowong yang dilalkukan orang pada zaman dahulu untuk memanggil hujan .Dengan adanya ikan yang disebut sebut sebagai “ikan dewa” yang terdapat di Cibulan (Taman Nasional Gunung Ciremai) membuat pariwisata di kabupaten kuningan ini semakin berkembang .
Dan di kuningan ini sendiri terdapat banyaknya ragam tempat wisata yang indah dan bersejarah .
Dengan makanan kuliner serta cinderamatanya membuat kita semakin enggan berpaling dari kabupaten kuningan yang amat sangat asri ini.

Ø  Objek wisata












Di daerah kuningan ini ada berbagai macam obyek tujuan daaerah wisata ,ada wisata alam yang terkenal dengan adanya’ Taman Wisata Alam Linggarjati‘,disana merupakan titik awal pendakian menuju Gunung Ciremai.
           


 










Berikut beberapa obyek daerah tujuan wisata yang ada di kabupaten kuningan:
Wisata Alam:
·         Talaga Remis
·         Taman Wisata Alam Linggajati
·         Waduk Darma
·         Darmaloka
·         Sangkanhurip
·         Cibulan
·         Desa Sitonjul
·         Air Terjun Sidomba
·         Curug Cilengkrang
·         Palutungan & Curug Putri
·         Curug Ngelay
·         Curug Bangkong

Wisata Budaya
·         Taman purbakala Cipari
·         Gedung Perundingan Linggarjati
·         Situs Sanghiang Sagarahiang

Wisata Hutan
·         Desa Setianegara
·         Desa Jabranti

Wisata Sejarah
·           Gedung perundingan Linggarjati

















Perundingan Linggarjati dilatar belakangi karena pihak Belanda masih belum mau mengakui kedaulatan Republik Indonesia secara penuh setelah menyatakan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945.

Ø  Kebudayaan & Kesenian
Sebagai wilayah yang berada di daerah Priangan timur, kabupaten Kuningan kaya akan seni budaya Sunda yang khas. Berikut adalah seni budaya yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Kuningan.
Berikut beberapa kesenian dan kebudayaan di wilayah Kabupaten Kuningan:







 1) Sapton dan Panahan Tradisional

Secara etimologi dan historis, bahwa kegiatan Sapton dan Panahan Tradisional adalah acara rutin setiap hari sabtu setelah kegiatan serba raga (sidang) yang dilaksanakan disekitar istana kerajaan Kajene (Kuningan) dan mempunyai makna yang dalam seperti heroisme, ketangkasan berkuda dan panahan dalam bela negara serta kebersamaan antara pemerintah dengan rakyatnya. Dalam upaya  promosi kepariwisataan  daerah dan pelestarian nilai-nilai budaya tradisional daerah serta memeriahkan hari  jadi  Kuningan, setiap tahun pada bulan September diselenggarakan Saptonan dan Panahan Tradisional.






2)  Seren Taun

Upacara Seren taun merupakan upacara masyarakat agararis adalah penyerahan hasil panen yang diterima pada tahun yang akan berlalu serta salah satu media dalam mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah yang telah diterima seiring dengan harapan agar dimasa yang akan datang, hasil panen seluruh anggota masyarakat dapat lebih melimpah lagi.  Penyelenggaraan dimulai dengan upacara ngajayuk (menyambut) pada tanggal 18 Rayagung, kemudian dilanjutkan pada tanggal 22 Rayagung dengan upacara pembukaan padi sebagai puncak acara, dengan disertai beberapa kesenian tradisional masyarakat agraris sunda tempo dulu, seperti ronggeng gunung, seni klasik tarawangsa, gending karesmen, tari bedaya, upacara adat ngareremokeun dari masyarakat kanenes baduy, goong renteng, tari buyung, angkulung buncis doodog lonjor, reog, kacapi suling dan lain-lain yang mempunyai makna dan arti tersendiri, khususnya bagi masyarakat sunda.





3) Kawin Cai
Upacara Adat Kawin Cai merupakan tradisi masyarakat Desa Babakanmulya Kecamatan Jalakasana Kabupaten Kuningan untuk memohon air/turun hujan untuk mengairi lahan pertaniannya serta kebutuhan hidup lainnya, dilaksanakan apabila terjadi kemarau panjang atau sangat sulit untuk mendapat air antar bulan September, dengan mengambil lokasi searah intinya disumber mata air telaga balong Tirta Yarta pada malam Jum`at Kliwon yang pada pelaksanaannya selain dihadiri dan diikuti oleh pamong desa. Tokoh masyarakat dan masyarakat desa setempat juga oleh masyarakat desa tetangga yang lahan pertaniannya terairi atau memanfaatkan air yang berasal dari sumber mata air telaga/ Balong Dalem Tirta Yarta. Selesai berdo`a punduh/sesepuh desa mencampurkan air yang diambil dari mata air telaga/ Balong Dalem Tirta Yarta dengan air yang diambil dari mata air Cikembulan (Cibulan), inilah istilah yang dipakai masyarakat sebagai Upacara Adat Kawin Cai yang intinya mengambil barokah air dari dua sumber mata air.






4) Pesta Dadung

Seperti lazimnya kesenian tradisional lainnya kesenian ini tumbuh dan berkembang secara turun temurun sejak abad ke XVIII. Kesenian ini lahir di kalangan Budak Angon (Pengembala) yang intinya mengadakan syukuran setelah panen menjelang musim tanam tiba, sekitar bulan September. Dikatakan “Pesta Dadung” karena media yang digunakan dalam upacara yang sakral tersebut menggunakan Dadung (tali pengikat leher Kerbau atau Sapi).






5) Sintren
Sintren adalah jenis kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun sejak ± tahun 1957. sintren berasal dari kata “ Sasantrian “ yang pada mulanya kesenian ini adalah merupakan seni hiburan rakyat yang sering di tampilkan pada sore hari sambil melepas lelah setelah seharian bekerja keras di sawah. Pada pertunjukannya peran sintren harus dibawakan oleh seorang gadis yang masih suci (belum adil balig). Begitu pula dengan pawang sintren tidak boleh diperankan oleh orang sembarangan, akan tetapi harus dibawakan oleh sesepuh semacam kiyai sehingga peran sintren yang sudah di ikat dalam kurungan akan dapat berubah memakai pakaian sintren dalam keadaan “Transparan”.




6) Cingcowong
Cingcowong adalah salah satu Upacara ritual  untuk meminta hujan (zaman dulu)upacara ini dilakukan pada saat musim kemarau panjang ± 3 bulan tardisi awal Cingcowong atau uapacara ritual ini dipercayi oleh masyarakat khususnya Kecamatan Luragung setiap datag kemarau upacara ritual Cingcowong selalu dilaksanakan agar  lahan pertanian mereka terhindar dari kemarau dan turrun hujan.


Ø  Kuliner
Untuk kuliner di daerah kuningan ini sangatlah beragam ,hampir sama jenisnya seperti masakan sunda pada umumnya seperti
1) Peyeum yang terbuat dari tape ketan.
2) Nasi Kasreng yaitu nasi bungku ciri khas daerah Luragung
3) Golono yaitu gorengan khas daerah Luragung
4)Ketempling rengginang
5) Kupat tahu dan
6) Gaplek Luragung serta
7) Raragudig
Di Kabupaten Kuningan ini sendiri tempat kuliner yang  cukup terkenal adalah kupat tahu ma’ iroh  yan berada di jalan otista pusat kota kuningan ini dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp.8000 saja satu porsi.
Disamping adalah kupat tahu ma’iroh yang merupakan  salah satu kuliner khas kuningan



Cinderamata:
·         Batu Ony
·         Batu Granit
·         Suiseki
·         Bonsai
·         Cincin
·         Peti Antik
·         Calung







Anisa Wahyu Utami 



0 komentar:

Posting Komentar