Kampung Naga terletak di Desa Neglasari,
Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung
Naga tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota
Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di
sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan
tersebut terdapat makam leluhur masyarakat
Kampung Naga. Di sebelah Selatan
dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah Utara dan Timur dibatasi
oleh sungai Ciwulan yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah
Garut. Jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30
kilometer, sedangkan dari Kota Garut jaraknya 26 kilometer. Untuk menuju
Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang
sudah ditembok (Bahasa Sundanya sengked) sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan
kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian
melalui jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai ke dalam Kampung Naga.
Sentra Batik Tasikmalaya
Sentra Batik
Tasikmalaya terletak di Kampung Ciroyom dan Cigeureung, Kelurahan
Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota
Tasikmalaya. Jika naik angkutan umum, bisa naik angkot 09 atau 06.
Batik
Tasikmalaya dikerjakan dalam 2 teknik pembuatan yaitu teknik cetak dan teknik
tulis. Untuk batik tulis, harganya lebih mahal dari batik teknik cetak.
Ada 3 motif
Batik Tasikmalaya, yaitu Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik Tasik.
- Batik Sukapura
secara sepintas menyerupai batik Madura dengan ragam hias yang kontras dalam
ukuran motif dan warna.
- Batik Sawoan
adalah batik yang didominasi warna coklat seperti buah sawo ditambah warna
indigo dan ornamen warna putih, mirip Batik Solo.
- Sedangkan
Batik Tasik memiliki ciri warna-warna yang cerah karena pengaruh dari batik
pesisiran. Motif batik Tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan,
seperti bunga anggrek dan burung. Selain itu ada juga motif Merak-Ngibing,
Cala-Culu, Pisang-Bali, Sapujagat, dan Awi Ngarambat. Batik Tasik memiliki
kekhususan tersendiri, yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik
hampir sama dengan Batik Garut, hanya berbeda dari sisi warnanya yang lebih
terang. Selain jenis-jenis di atas, Anda akan menemukan seribu satu motif batik
Tasikmalaya lainnya, seperti akar, antanan, balimbing, guci latar batu, lancah
tasik, awi ngarambat, sente, rereng daun peuteuy papangkah, tsunami udey,
merak, calaculu, gunung kawi, kadaka, lamban samping, lancah sawat ungu, rereng
orlet, renfiel, rereng sintung, manuk rereng peutey selong, manuk latar sisik,
merak latar haremis, merak ngibing, parang, sidomukti payung, sisit naga,
taleus sukaraja, dan turih-wajit-Limar.
Ada beberapa pembuat dan toko Batik
Tasikmalaya. Yang paling terkenal adalah batik @gnesa dan batik Deden, Batik
Nagarihardja.
Curug Ciparay
Curug Ciparay terletak di kaki Gunung
Karacak dan Gunung Dinding Ari, Kampung Parentas, Desa Cidugaleun, Kecamatan
Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Berjarak 40 km dari arah kota Garut atau 30
km dari Tasikmalaya ke arah Singaparna. Jika dari arah kota Singaparna berjarak
sekitar 25 atau 6 km dari kecamatan Sariwangi. Kondisi jalan dari Sariwangi dan
Singaparna sudah cukup bagus dan beraspal sehingga dapat dilalui kendaraan roda
dua dan empat, hanya beberapa kilometer sekitar 19 km yang kondisinya kurang bagus.
Pintu masuk ke lokasi dari bunderan kota
Singaparna (ada papan penunjuk) ke arah utara ke Gunung Galunggung. Waktu
tempuh sekitar 1 jam menggunakan kendaraan roda dua hingga mencapai pintu
masuk. Bagi yang menggunakan kendaraan umum tersedia juga angkutan umum berupa
angkutan pedesaan berwarna kuning. Sayangnya hanya sampai ke daerah Cidugaleun
atau 8,7 km dari Kampung Parentas. Dari pemberhentian terakhir angdes ini
perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki atau naik ojek, dimana satu-satunya
sarana transportasi yang ada untuk menuju kesana, hingga tiba di pintu masuk.
Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan
berjalan kaki sekitar 2 km (waktu tempuh berkisar 20-30 menit) melewati jalan
setapak. Kondisi jalan yang dilalui berupa bebatuan menurun dan cukup terjal.
Sebelum sampai ke lokasi curug terlebih dahulu melewati jembatan lapuk
sepanjang 1,5 m.
Curug Ciparay memiliki 2 buah air terjun
yang indah, dan juga dinding-dinding batu yang dialiri air juga menambah
keindahan curug ini. Curug pertama memiliki debit air yang sangat besar.
Sedangkan curug kedua debitnya kecil sehingga dapat digunakan untuk mandi atau
berendam karena kolam penampungan airnya hanya selutut orang dewasa. Curug
Ciparay yang memiliki ketinggian sekitar 75 m dan 55 m ini berada di wilayah
BKPH Singaparna dan KPH Tasikmalaya.
Fasilitas dan Akomodasi : adanya jalan
setapak yang sudah rapi menuju air terjun dan tersedia beberapa bangunan warung
makan, akan tetapi kosong tidak ada yang berjualan.
Harga tiket masuk : Rp 3500 per orang
Rest Area Urug Kawalu
Rest Area Urug Tasikmalaya terletak di
Jalan Tasikmalaya – Karangnunggal (dari Kota Tasikmalaya ke arah Selatan)
sekitar 5 KM dari pusat Kota Tasikmalaya, tepatnya di Kampung Urug, Kelurahan
Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat dengan luas hutan
300 Ha, status milik Perhutani.
Kondisi udara Hutan Urug sangat sejuk.
Pohon-pohon besar tinggi masih terawat sementara jalan raya di dibawahnya,
sebelah utara membentang. Beberapa selokan dialiri air jernih dari gunung Urug
menujukkan alamnya masih terlindungi oleh tangan-tangan jahil.
Di Rest Area Urug terdapat gapura, 5
saung penginapan, gazebo, rumah makan dan warung makan, fasilitas outbond dan
arung jeram. Di Hutan Urug juga terdapat Goa Sarongge dengan koloni kelalawar
didalamnya. Hingga kini Goa Sarongge masih jarang yang menjamah, padahal
menghadirkan pemandangan yang cukup bagus. Di Hutan Urug juga kini telah
dibangun kebun buah, yang akan dijadikan wisata agro, kini masih dalam proses
pananaman.
Kawasan Payung Tasikmalaya
Tasikmalaya - Umumnya orang membayangkan
bahwa payung diciptakan untuk menaungi kita dari terpaan gerimis dan hujan,
namun tidak dengan payung geulis. Payung
yang menjadi produk kebanggaan dan salah satu simbol kota Tasik ini , pantang
terkena gerimis apalagi hujan. Meski
sempat mengalami kemunduran saat membanjirnya payung terbuat dari parasit dan kalah bersaing terutama dari kualitas,
perlahan tapi pasti keberadaan payung
geulis kembali diperhitungkan. Kawasan Indihiang Kota Tasikmaaya adalah salah
satu pusat kerajinan payung geulis yang sering dikunjungi para wisatawan dari
luar kota seperti Jakarta, Bekasi dan
kota kota lainnya.payung-geulis-2
Payung geulis pada masa lalu adalah
kelengkapan mode mojang Tasik . Mojang Tasik yang cantik berkebaya tak akan sempurna kecantikannya
bila tidak menggenggam payung jenis ini untuk melindungi wajah ayunya dari
sengatan matahari yang terik. “ Orang
Tasik khususnya , menamakan setelan ..payung geulis pakai kebaya, dinamakan
paying geulis atau payung cantik “ ujar Yayat Sudrajat , salah seorang
pengrajin paying geulis yang sudah menggeluti kerajinan ini sejak tahun 1998. payung-geulis-31
Apa yang membuat mojang Tasik melengkapi
diri dengan payung geulis , bisa jadi
terjawab jika kita memperhatikan baik-baik payung kertas ini. Ya…. keunikan payung geulis adalah adanya
lukisan bunga warna-warni yang mendekorasi ruang-ruang pada lapisan penutupnya. Lukisan ini dikerjakan secara manual oleh
tangan-tangan terampil mojang Tasik yang mengekspresikan cinta dan hasratnya
dalam membentuk aneka bunga. Payung yang terbuat dari kertas dan kain inipun /
sesuai dengan perkembangan jaman. Payung geulis
tak lagi dijadikan kelengkapan mode,
namun juga sebagai wahana ekspresi seni
yang layak dikoleksi .
Situ Gede terletak di Kelurahan
Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Tiket
Masuk Situ Gede adalah Rp 4.000,00 / orang, parkir motor Rp 1.000,00. Situ Gede
memiliki luas sekitar 47 hektar dan ditengah nusa seluas 1 hektar terdapat
Makam Eyang Prabudilaya, salah seorang tokoh agama Islam dari Tasikmalaya.
Situ Gede
Situ Gede terletak di Kelurahan
Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Tiket
Masuk Situ Gede adalah Rp 4.000,00 / orang, parkir motor Rp 1.000,00. Situ Gede
memiliki luas sekitar 47 hektar dan ditengah nusa seluas 1 hektar terdapat
Makam Eyang Prabudilaya, salah seorang tokoh agama Islam dari Tasikmalaya.
Situ Gede selain menjadi objek wisata
juga memiliki fungsi sebagai sumber irigasi bagi lahan sawah di sekitarnya. Di
Situ Gede terdapat gapura, loket, musola, toilet, jogging track, taman, tempat
parker, Gazebo, kios-kios, warung nasi yang menawarkan aneka menu ikan khas
Situ Gede, penyewaan rakit, penyewaan perahu motor, tempat memancing dan
camping ground.
Arung Jeram (Rafting) Sungai Citanduy, Tasikmalaya
Sungai Citanduy berada di perbatasan
antara Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. sungai ini
cukup lebar dan deras sehingga banyak penggiat arung jeram yang menggunakan
sungai ini untuk berarung jeram. Bagi para penggiat arung jeram, Sungai
Citanduy di Tasikmalaya dibagi dalam beberapa jalur antara lain Rajapolah –
Indihiang – Cigeureung – Karang Resik -
Jembatan kereta Cirahong Manonjaya.
Anggita Putri Ulfa
0 komentar:
Posting Komentar