Pages

Labels

JKT12 TOUR AND TRAVEL. Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 29 September 2013

Kabupaten Sukabumi


Lambang dari Kabupaten Sukabumi

Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Ibukota Kabupaten Sukabumi adalah Palabuhanratu. Kabupaten Sukabumi berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor di sebelah utara, Kabupaten Cianjur di sebelah timur, Samudra Hindia di bagian selatan dan Kabupaten Lebak di sebelah barat. Menurut website Wikipedia, Kabupaten Sukabumi adalah kabupaten yang paling luas di Pulau Jawa. Luasnya mencapai  4.128km2.
Kota Sukabumi merupakan salah satu kota yang  mempunyai luas wilayah paling kecil di Jawa Barat.  Kota Sukabumi merupakan kota yang terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya mencapai 584m di atas permukaan laut. Kota Sukabumi terletak sekitar 120km arah selatan Jakarta dan sekitar 96km sebelah barat dari Bandung. Kota Sukabumi berbatasan secara langsung dengan Kabupaten Sukabumi disekelilingnya. Wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi yang dekat dengan pegunungan membuat keduanya menyimpan banyak potensi wisata. 

1.       Sejarah
          Pada awalnya daerah Kabupaten Sukabumi saat ini ada dibawah Kabupaten Cianjur pada masa Pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, yang merupakan bagian dari Karesidenan Priangan (Residentie Preanger Regentschappen). Di tahun 1776 Bupati Cianjur keenam Raden Noh Wiratanudatar VI membentuk sebuah kepatihan bernama Kepatihan Tjikole yang terdiri dari beberapa distrik yaitu distrik Goenoengparang, distrik Tjimahi, distrik Tjiheoelang, distrik Tjitjoeroeg, distrik Jampangtengah, dan distrik Jampangkoelon dengan pusat pemerintahan di Tjikole (sekarang bagian dari Kota Sukabumi).
Di tanggal 13 Januari 1815, Kepatihan Tjikole berganti nama menjadi Kepatihan Soekaboemi. Nama Soekabumi diusulkan oleh Dr. Andries de Wilde, seorang ahli bedah yang mempunyai usaha perkebunan kopi dan teh di daerah Soekaboemi. Asal nama "Sokaboemi" berasal dari Bahasa Sansekerta soeka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhoemi, "bumi, tanah". Jadi "Soekabumi" memiliki arti "tanah yang disuka".
 Kabupaten Sukabumi sendiri mulai berdiri sejak ditetapkan berdasarkan Besluit Gubernur Jendral Dirk Fock tertanggal 25 April 1921 no. 71 dimana dijelaskan status Soekaboemi sebagai Kabupaten (Afdeling) tersendiri yang terpisah dari Kabupaten Tjianjoer, mulai berlaku sejak 1 Juni 1921. Bupati pertamanya adalah R. A. A. Soerianatabrata, Patih terakhir dari Kepatihan Soekaboemi. Di tahun 1923, Karesidenan Priangan dimekarkan menjadi tiga bagian yaitu West Preanger (Priangan barat) berpusat di Soekaboemi, Midden Preanger(Priangan tengah) berpusat di Bandoeng dan Oost Preanger (Priangan timur) berpusat di Tasikmalaya. R. A. A. Soerianatabrata sendiri memerintah sampai tahun 1930.
          Bupati kedua Kabupaten Soekabumi adalah R. A. A. Soeriadanoeningrat yang memerintah sampai masa pendudukan Jepang. Terjadi perombakan pembagian administratif di wilayah Jawa Barat pada masa pemerintahannya. Dibentuk 5 Karesidenan baru di Jawa Barat, yaitu Residentie Bantam Regentschappen (Karesidenan Banten), Residentie Batavia Regentschappen (Karesidenan Batavia), Residentie Boeitenzorg Regentschappen (Karesidenan Boeitenzorg/Bogor), Residentie Tjirebon Regentschappen (Karesidenan Tjirebon) danResidentie Preanger Regentschappen (Karesidenan Priangan). Kabupaten Soekaboemi yang sebelumnya merupakan bagian dari Karesidenan Priangan barat untuk selanjutnya dimasukkan sebagai bagian dari Karesidenan Boeitenzorg, karena itu wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi saat ini memiliki plat nomor kendaraan F.
          Setelah Jepang menaklukkan Hindia-Belanda pada 8 Maret 1942, dikeluarkanlah UU no. 27 tahun 1942 tentang perubahan Tata Pemerintahan Daerah pada tanggal 5 Agustus 1942. Karesidenan (Residentie Preanger Regentschappen) berganti nama menjadiSyukocan dan kepala daerahnya disebut Syukocanco. Kabupaten (Afdeling) berganti nama menjadi Ken dan kepala daerahnya disebut Kenco. Kenco pertama Soekaboemi masih R. A. A. Soeriadanoeningrat. R. A. A. Soeriadanoeningrat sendiri wafat di tahun 1942 dan digantikan oleh R. Tirta Soeyatna sebagai Kenco kedua.
          Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dilaksanakan pertemuan Musyawarah oleh tokoh-tokoh seperti Mr. R. Syamsoedin, Mr. Haroen dan Dr. Aboe Hanifah yang menyepakati akan mengirimkan delegasi ke Karesidenan Boeitenzorg untuk mendesak pelaksanaan serah terima kekuasaan dari Jepang ke Indonesia. Apabila gagal, disepakati juga akan diadakannya aksi massa pada tanggal 1 Oktober 1945 yang terdiri dari Badan Keamanan Rakyat, Kepolisian, KNID, Alim Ulama dan Utusan daerah.
          Setelah diumumkan pada tanggal 1 Oktober 1945 dimana perundingan di Boeitenzorg mengalami kegagalan, massa pun hari ini juga melakukan aksi mengurung kantor Kempetai untuk membebaskan seluruh tahanan politik dan menyita seluruh persenjataan didalamnya. Di Lapangan Victoria (Sekarang Lapangan Merdeka Kota Sukabumi) bendera Jepang diturunkan dan diganti dengan bendera Merah Putih secara resmi. Kantor-kantor pemerintahan pendudukan Jepang juga direbut pada hari itu juga. Hanya dalam beberapa hari seluruh Kabupaten Sukabumi telah dapat dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia. Terjadi penggantian besar-besaran para pejabat Kewedanaan dan Kecamatan yang tidak pro-kemerdekaan dengan tokoh-tokoh yang pro-kemerdekaan.
          Setelah berada dibawah kendali Pemerintahan Republik Indonesia, pada akhir 1945 Mr. Haroen diangkat sebagai Bupati Sukabumi pertama paska-kemerdekaan, sedangkan Mr. R. Syamsoedin diangkat menjadi Walikota Kota Sukabumi. Istilah-istilah administratif pemerintahan Jepang sendiri diganti dengan Istilah Indonesia, seperti Ken yang diubah menjadi Kabupaten. Tanggal 1 Oktober pun ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sukabumi.

2.       Alam

          Kabupaten Sukabumi memiliki luas 4.128 km²,dan Kabupaten Sukabumi adalah Kabupaten terbesar di Pulau Jawa. Keindahan alam di Kabupaten Sukabumi pun sangat melimpah. Batas wilayah Kabupaten Sukabumi 40 % berbatasan dengan lautan dan 60% merupakan daratan. Beberapa puncak gunung terdapat di bagian utara, diantaranya: Gunung Halimun (1.929 m), Gunung Salak (2.211 m), dan yang tertinggi adalah Gunung Gede (2.958). Ada juga beberapa pantai di Kabupaten Sukabumi, salah satunya ialah Pelabuhan Ratu yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Suhu di Kabupaten Sukabumi berkisar 15º - 30º Celsius, dan tipe iklim B (Oldeman) dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2.805 mm dan hari hujan 144 hari. Suhu udara berkisar antara 20 - 30 derajat C dengan kelembaban udara 85 - 89 persen. Curah hujan antara 3.000 - 4.000 mm/tahun terdapat di daerah utara, sedangkan curah hujan antara 2.000 - 3.000 mm/tahun terdapat dibagian tengah sampai selatan Kabupaten Sukabumi.

3.       Kebudayaan & Kesenian

Ada beberapa acara yang diadakan setiap tahun di Kabupaten Sukabumi ini.

Pesta Nelayan Pelabuhanratu
Satu upacara yang tidak boleh Anda lewatkan selama di Sukabumi adalah Pesta Nelayan Palabuhanratu. Sebagai salah satu acara ritual masyarakat nelayan Palabuhanratu, inti dari pesta ini adalah persembahan rasa syukur atas segala rahmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dalam acara ini, wisatawan dapat menyaksikan acara ritual berupa tari-tarian yang mengiringi sepasang raja dan ratu yang diarak di atas pedati sebagai simbol penguasa Ratu Pantai Selatan. Sedangkan acara puncaknya adalah  pelepasan ribuan Tukik ( anak penyu ) ke dalam laut.

Upacara Seren Taun
Seren Taun, yang dilaksanakan setiap bulan Agustus, merupakan upacara peyerahan hasil bumi berupa padi yang diperoleh dalam kurun waktu satu tahun untuk disimpan di ‘leuit’. Tujuan dari upacara ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur, rasa hormat, serta ungkapan terima kasih kepada Tuhan YME dan Dewi Sri atas panen yang telah diperoleh. Pada hari pelaksanaan, Anda akan melihat barisan peserta upacara yang berangkat bersama-sama dari sebuah lapangan terbuka ke depan Leuit Si Jimat. Barisan itu antara lain ujungan/gebotan, juru rajah, pembawa pare bapa dan pare indung, pemungut padi yang tercecer, pembawa rengkong, alat-alat lembur, dan kesenian tradisional yaitu toleat, dogdog lojor, jipeng, angklung gubrag, dan ujungan. Upacara ini dimulai dengan ‘ngukus’ (membakar kemenyan), kemudian ‘ngadiukeun pare’ (memasukkan padi ke leuit) yang dilakukan oleh Abah dan Ema Anom, pembantu utama Abah dan Istri, serta dua orang saksi. Sebuah upacara yang sangat menarik untuk dilewatkan begitu saja.

Upacara Labuh Saji
Berlokasi di Kelurahan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, dilaksanakan setiap tanggal 6 April (Hari Nelayan). Labuh (melabuh/menjatuhkan ) sesajen ke laut dengan harapan agar hasil tangkapan berlimpah setiap tahun dan memelihara hubungan baik  dengan Nyi Roro Kidul.    Dahulu sesajen yang digunakan berupa kepala kerbau/kambing, namun sekarang diganti dengan menaburkan benih ikan, benur (bibit udang), dan tukik (anak penyu) ke tengah teluk Pelabuhanratu.   Tukik dan sidad adalah wujud kesuburan laut. Untuk itulah, nelayan menebarnya ke laut dengan harapan laut Palabuhanratu tetap subur dan memberikan banyak ikan bagi setiap nelayan yang turun ke laut. 

Ada juga tarian-tarian yang berasal dari Sukabumi. :
Tari Pakujajar
1
Tari DogDog Lojor


Tari Perebut Seeng

           4. Keunikkan
Keunikkan dari kabupaten Sukabumi yang tidak dapat di temukan di kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa Barat ialah semua wisata dari wisata alam pantai, gunung, wisata religi, wisata pendidikan, wisata kuliner, dll ada. Bisa dikatakan Kabupaten Sukabumi termasuk dalam “paket komplit” dalam urusan objek wisata. Jadi dengan datang saja ke Kabupaten Sukabumi kita dapat merasakan semuanya.

           5. Objek Wisata

·         Air Panas Cipanas, Cisolok
Pemandian air panas Cipanas, yang terletak di Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang berjarak sekitar 20 km arah barat Pelabuhan Ratu, ibukota Kabupaten Sukabumi.Mengunjungi kawasan wisata Teluk Pelabuhan Ratu tak akan lengkap kalau tak mampir ke pemandian air panas. Jika Anda sedang beruntung, dapat menyaksikan perimata khusus, yaitu kera dan lutung yang bergelantungan di pohon-pohon di sekeliling lokasi pemandian air panas itu.


·         Pantai Cibangban
Terletak di Desa Pasirbiru Kec. Cisolok  / +/- 20 km dari Pelabuhanratu. Obyek wisata ini terletak kurang lebih 10 Km setelah  Pantai Samudera. Pantai cibangban sangat cocok untuk pengunjung yang suka berenang di lautan di karenakan ombak yang sangat kecil air nya bersih juga laut nya yang landai, memungkinkan pengunjung menikmati udara pantai sambil berenang.





·         Sungai Citarik
Sungai Citarik, Terletak di kecamatan Cikidang, Sukabumi. sekitar 75 km dari kota Bogor. Citarik dipilih jadi lokasi outbond karena kawasan ini memiliki daya tarik wisata air yang menarik dan menantang. Ada beberapa permainan outbond yang ditawarkan diantaranya arung jeram, paintball (simulasi tempur), badui camp, panjat tebing, trekking, flying fox, dan lain-lain.



Curug Cibereum
Terletak di kawasan wisata alam ”Pondok Halimun/PH” di hulu Sungai Cipelang, tepatnya di Desa Perbawati dan Desa Sundajaya Girang Kecamatan Karawang,Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Curug Cibeureum ini memiliki ketinggian terjunan air 54 meter dan berada di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), dengan ketinggian sekitar 1050 meter dari permukaan laut (dpl).



        Vihara Widhi Sakti
Vihara Widhi Sakti terletak di Jalan Pajagalan. Letaknya yang di pertigaan jalan sehingga bagian samping kanan bangunan berada di tepi Jalan Lettu. Sobri. Secara administratif, vihara ini masuk dalam wilayah Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong. Selain sebagai tempat beribadah, di vihara ini sering dilakukan kegiatan seni budaya yang bernuansa Tionghoa. Salah satu contoh kegiatan adalah kesenian barongsay secara berkala berlatih dan ditampilkan di tempat ini.  
  


·         Museum Palagan Bojongkokosan
Museum Palagan Bojongkokosan merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sukabumi, sebagai tanda peringatan dan rasa hormat pada para pahlawan yang gugur pada “Peristiwa Bojongkokosan”. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 9 Desember 1045  adalah pertempuran antara para pejuang Sukabumi dengan Sekutu Inggris serta NICA (Belanda) yang ingin mengembalikan penjajahannya di Indonesia.





       Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar
   Lokasi dan Lingkungan Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar adalah sebuah kampung adat yang mempunyai ciri khas dalam lokasi dan bentuk rumah serta tradisi yang masih dipegang kuat oleh masyarakat pendukungnya. Masyarakat yang tinggal di Kampung Ciptagelar disebut masyarakat kasepuhan (masyarakat kolot).








Nah, itu sedikit informasi tentang Kabupaten Sukabumi, begitu kaya kan Indonesia itu? Maka dari itu ayo kita sebagai bangsa Indonesia harus mencintai Indonesia :)

Referensi :



Refanny Mayta Novilia & Meuthia Rizky Utari
     

0 komentar:

Posting Komentar